Selasa, 30 Agustus 2022

FILOSOFI LOGO TEATER PINGGIRAN IAIN PALANGKA RAYA

 


Lingkaran Merah melambangkan keberanian, seorang yang beraura kuat, bergairah dan memberi energi kepada sesama untuk menyerukan gasagan agar terlaksananya suatu tindakan yang terus-menerus tanpa terputus.

Warna hitam melambangkan perlindungan, sesuatu yang negatif, mengikat, kekuatan, formalitas, misteri, perasaan yang dalam, dan juga harga diri. Warna ini juga digunakan untuk menunjukkan kekuatan dan ketegasan setiap anggotanya.

Warna putih melambangkan iman, kesucian dan kemurnian dari setiap anggotanya.

Tulisan Teater Pinggiran dan IAIN Palangka Raya melambangkan suasana seni teater yang terlingkupi olehnya, di bawah naungannya, dan wadah berkarya para pegiat teater di ruang seni tersebut.

Batang Garing atau Pohon Kehidupan dalam suku Dayak melambangkan keseimbangan atau keharmonisan hubungan antara sesama manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan. Hal ini mereflesikan bahwasanya Teater Pinggiran merupakan suatu keharmonisan, baik terhadap sesama, alam, dan Tuhannya. Batang Garing ini dilingkupi oleh tulisan Teater Pinggiran dan IAIN Palangka Raya, yang mana diharapkan dengan adanya tersebut dapat memberikan motivasi dan kebaikan terhadap proses-proses yang dilalui dan dijalani oleh Teater Pinggiran.

Dua Wajah atau Topeng dengan Ornamen Dayak melambangkan sebuah karakter tokoh dari wajah para anggota, dan tentunya dengan beragam ekspresi, serta juga  merupakan unsur utama dalam teater. Digambarkan dengan ekspresi berbeda, sama halnya dalam setiap pertunjukan, bahwasanya ekspresilah menjadi salah satu daya tarik dari setiap pertunjukan, bukan hanya pada para permain, namun juga penonton. Ekspresi banyak bentuknya, namun dalam Logo ini diwakilkan dengan kedua tersebut (bahagia dan murung). Sedangkan, ornamen Dayak melambangkan kehidupan para pemain atau anggota dan Teater Pinggiran di tanah Dayak, dengan warna merah yang berarti kegigihan dan keberanian dari setiap anggotanya. Tidak hanya itu, ornamen Dayak adalah harapan untuk seluruh anggota teater agar dapat bahagia dan terus mengukir karya di tanah Dayak ini, juga harapan dalam mengharumkan namanya di luar daerah.

Budaya berasal dari kata budi dan daya dimana budi adalah akal pikiran yang menjadi pondasi dalam kebudayaan, sementara daya adalah upaya untuk merealisasikan wujud karya seni yang memberikan makna tersirat bagi setiap pegiat teater untuk merencanakan proses yang akan dijalani dalam bentuk ide, imajinasi dari daya pikir, kumpulan gagasan, dan pola kreasi yang akan dikonsep. Mencari suatu estetika dalam karya agar dapat diwujudkan dan mengandung nilai tersirat didalamnya.

Aksi melambangkan bentuk nyata dari hasil budaya tiap langkah yang diambil untuk dilestarikan, dimana hal ini memberikan makna agar selalu bergerak terus dalam berkarya dan bermakna demi para penikmat seni. Dengan polesan kreasi dan inovasi, sikap haus akan pengalaman memupuk diri demi beraksi dimanapun, mencari celah untuk berpartisipasi dalam berperan.

Hasil melambangkan inti dari budaya dan aksi. Karena keduanya tersebut merupakan suatu proses atau langkah yang dijalani, sehingga memberikan apa yang diharapkan (hasil).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PUISI : Insan Sendiri Pelakunya

https://www.instagram.com/p/Ch3r_cCJdmJ/?igshid=YmMyMTA2M2Y= Insan Sendiri Pelakunya   Karya : Fitriani Eloknya alam semesta jag...